This is Not a Bad Stories, This is just a Bad Chapter
Gua pernah ada di momen yang mana mereka itu nanya soal mtk ke gua. Be like: nggak salah nih? Gua yang paling muda (waktu itu gua kelas 10 sedang yang lain kelas 12, kecuali Kang Aldi dan Usama kelas 11) ditanya sama mereka dan GUA BISA JAWAB! Ya, walaupun satu dua soal, tapi jujur, ini momen paling keren. Aaahhhh, that's moment.
To the Point aja Gib, Lu Mau Cerita Apa?
Gini temen-temen, motivasi paling bagus itu emang motivasi internal. Tapi ada suatu injektor / katalis / pemicu buat lu tetep semangat, yaitu motivasi eksternal. Sepengalaman gua nih, kenapa dulu gua sangat rajin dan ambisius ketika belajar, ya karena gua dapet lingkungan / iklim belajar yang bagus. Gua tuh nih, selalu di push terus sama mereka, ketika mereka paham masalah interferensi cahaya, ya gua belajar; ketika mereka paham teori evolusi, gua belajar juga. Walaupun kita beda kelas, tapi gua belajar dan ngejadiin mereka sebagai patokan. Gokilkan?
Banyak orang juga nih, ngejar sekolah / universitas terbaik itu karena alasan yang sama. Mereka pengen dapet iklim kompetisi yang high, sehingga mereka pun dengan terpaksa harus menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sehingga, ada deh bahasa sebodo-bodonya kita di sekolah terbaik, nggak bakal kalah sama kecerdasan anak rata-rata di sekolah yang biasa aja.
Sayang, motivasi eksternal itu bakal hilang kalo pemicunya sendiri hilang. Kayak gua ketika orang-orang pada lulus nih, ya otomatis, gua jadi hilang arah. Kacau. Ini. Ini masalahnya kenapa nggak seambisius dulu.
So, di manapun lu berada. Lu bisa jadi orang hebat kalo lu punya motivasi yang kuat. Nggak harus berasal dari univ / sekolah yang bergengsi buat nunjukin bahwa lu itu punya potensi
Semoga kita dianugerahkan motivasi internal yang cukup bagus sehingga kita bisa terus semangat ngejar tujuan kita ya! Sukses!
Komentar
Posting Komentar